Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sori... Pedestrian Itu untuk Mobil atau Manusia Sih?

Kompas.com - 16/06/2011, 03:21 WIB

KOMPAS.com - Bila suatu hari Anda sengaja ingin menikmati kota Jakarta sambil berjalan kaki, pilihan area pedestrian yang nyaman ada di seputar Monumen Nasional (Monas), kawasan Menteng, atau taman-taman kota. Lantas, bagaimana dengan area untuk pejalan kaki di kawasan lainnya? Bukankah sudah tidak ada? 

Jawabannya, area tersebut bukan tidak ada. Hanya saja, sarana untuk pejalan kaki di kawasan lainnya masih jauh dari kata ideal.

"Yang kita lihat banyak trotoar menjadi tempat mobil parkir. Sebenarnya, pedestrian ini untuk mobil atau manusia?" kata arsitek Firman Herwanto dalam presentasi sayembara gagasan desain "Smart Pedestrian Hub" yang diadakan leh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta dan Bumi Hijau Mortar Utama, Rabu (15/6/2011).

Firman mengatakan, area pejalan kaki saat ini tampaknya menjadi tempat publik yang tidak dipikirkan desainnya.

"Area pejalan kaki ada, tetapi dibuat asal jadi. Padahal, pedestrian adalah salah satu pusat perhatian karena di situlah banyak mata memandang," katanya.

Keinginan dan kebutuhan publik mendapatkan sarana yang nyaman sudah banyak mengemuka. Hanya, lanjut Firman, saat ini publik semakin kritis dan menuntut sarana tersebut.

"Permasalahan seperti ini banyak dialami negara-negara berkembang selain Indonesia. Namun, banyak juga yang mengambil kebijakan berorientasi kepada publik," ujarnya.

Contohnya saja di Bogota, Kolombia. Kota dengan tingkat kriminalitas tinggi ini menerapkan kebijakan transportasi yang ramah pada kebutuhan publik. Yaitu, kebijakan agar 300.000 - 400.000 penduduk kota itu menggunakan transportasi sepeda, Mass Rapid Transportation (MRT), dan berjalan kaki.

"Sudah saatnya pemerintah sadar untuk peduli masalah sarana transportasi dan fasilitas publik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau